Pendaftaran S1/D3/D4

Daftar Sekarang

Pendaftaran S2

Daftar Sekarang

 

Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Bung Hatta (UBH) melaksanakan kuliah Dasar Desain I di kawasan Pabrik Indarung I PT Semen Padang, Selasa (26/9/2023).

Dosen Pengampu Program Studi Arsitektur UBH Al Busyra Fuadi mengatakan, Pabrik Indarung I sangat potensial dijadikan media pembelajaran arsitektur, karena mahasiswa bisa melihat langsung bentuk, mesin-mesin, dan merasakan suasana ruang Pabrik Indarung I secara langsung.

 “Selain itu, kita juga ingin berkontribusi bagi PT Semen Padang terkait pengusulan Indarung I menjadi World Heritage,” katanya.

Kegiatan kuliah dasar desain I itu diikuti sebanyak 45 mahasiswa baru angkatan 2023 dan 3 dosen pengampu.

“Jadi salah satu pembelajarannya adalah sketsa, kami bawa ke sini, mereka lihat sendiri dan membuat sketsa sendiri. Itulah tujuannya ke Pabrik Indarung I PT Semen Padang ini. Sementara, tujuan mata kuliah ini, mereka dapat memahami pembelajaran tentang menggambar sketsa dan dapat merasakan ruang didalam bangunan. Jadi ruang itu seperti apa dan mereka menikmati sambil belajar sketsa,” katanya.

Ditanya penilaiannya tentang Pabrik Indarung , Al Busyra mengatakan bahwa Indarung I sangat luar biasa. “Harapan kami Indarung I harus terus diisi dengan berbagai kegiatan,” ujarnya.

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada PT Semen Padang yang telah menerima pihaknya dengan sangat baik dan mempersilahkan melakukan kegiatan di Pabrik Indarung I PT Semen Padang.

Salah seorang Mahasiswa Program Studi Arsitektur UBH Riko Andika Putra mengaku senang bisa berkesempatan mengikuti perkuliahan di Pabrik Indarung I PT Semen Padang. “Senang sekali, bisa belajar dan dapat melihat langsung bentuk Pabrik Indarung I PT Semen Padang ini,” katanya.

Sementra itu, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan bahwa Pabrik Indarung I merupakan pabrik semen pertama di Asia Tenggara dan telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional, dan saat ini juga tengah diusulkan menjadi world Heritage dari UNESCO.

“Arsip Indarung I telah ditetapkan oleh ANRI sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) dari ANRI pada 23 Mei 2023. Bahkan, kami pun juga tengah mengupayakan arsipnya dijadikan sebagai Memory or The World,” kata Anita.

“dan, kita juga mendukung kegiatan-kegiatan di Cagar Budaya Indarung I, terutama yang bersifat edukasi.” tutup Anita.

Sementara itu, Sekretaris Pendaftaran Pabrik Indarung I menuju World Heritage Nurita Handayani, menyambut baik Program Studi Arsitektur UBH memilih Pabrik Indarung I PT Semen Padang untuk dijadikan objek pembelajaran.

“Ini sesuatu yang positif. Ini adalah bagian dari bentuk aktivasi Pabrik Indarung I PT Semen Padang yang terdaftar sebagai Cagar Budaya Nasional dan menuju pendaftaran ke World Heritage kita memang harus melakukan aktivasi, salah satu bentuk kegiatannya seperti ini menerima kunjungan mahasiswa,” kata Nurita ketika mendampingi kegiatan kuliah Program Studi Arsitektur UBH tersebut. (*)

 

Sebanyak 40-an mahasiswa angkatan 2023 Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta melakukan kuliah lapangan untuk pertama kalinya ke Indarung I Pabrik Semen Padang, Selasa,26/9/2023.

Didampingi dosen pengampu Dr. Al Busyra Fuadi, ST., MT, asisten dan beberapa seniornya, kuliah lapangan tersebut akan mengamati desain di beberapa lokasi sebagai pembelajaran langsung.

Disebutkan Al Busyra sebelum berangkat kelapangan, kuliah lapangan dasar desain 1 tujuannya antara lain mengenalkan suasana yang menekankan pada pemahaman bentuk (form) dan ruang, eksplorasi serta terapannya pada skala kecil atau individu dalam desain arsitektur.

“Dengan kuliah langsung kelapangan, mahasiswa diharapkan dapat belajar dan merasakan pengalaman ruang secara langsung, melihat detail-detail struktur dan arsitektur dari dekat”, ujar lagi.

Ditambahkan Al, dilapangan mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mencari informasi sebanyak banyaknya tentang arsitek bangunan tersebut untuk mengetahui latar belakang, proses pembuatan, material, maupun konsep bangunannya.

Ia berharap kuliah lapangan tersebut bisa membuat mahasiswa lebih peka dalam merancang, dan dapat menghasilkan produk desain yang kekinian dan berkualitas. (*Indrawadi).

Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Bung Hatta punya cara tersendiri dalam menyampaikan hasil kuliah lapangan yang telah selesai dilaksanakan di Malaysia dan Singapura. Pasalnya, selain membuat laporan secara tertulis, Prodi Teknik Arsitektur UBH menggelar seminar hasil dan pameran poster hasil karya mahasiswa di Aula Balairung Caraka dan Gedung FTSP Kampus 1 Universitas Bung Hatta, Senin,25/9/2023.

Seminar hasil lapangan di Balairung Caraka dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan mahasiswa baru angkatan 2023 Arsitektur Universitas Bung Hatta dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Dr. Al Busyra Fuadi, ST., MT dan acara dimulai dengan penyerahan laporan hasil dan majalah kuliah lapangan tematik yang diterima oleh Ketua Program Studi Teknik Arsitektur UBH Ir. Nasril S, M.T.

Selain seminar hasil, bertempat di gedung FTSP-UBH juga digelar pameran poster memperlihatkan hasil kuliah lapangan selama di Malaysia dan Singapura.

Wakil Dekan FTSP, Dr. Al Busyra Fuadi, ST., MT, menyebutkan bahwa, salah satu target untuk membentuk mahasiswa memahami teori lebih dalam adalah dengan memamerkan hasil tugas dan mempersentasikan hasil kuliah lapangan. Menurutnya hal itu bisa memicu semangat mahasiswa lebih kreatif dan memahami teori mata kuliah lebih dalam melalui cara yang lebih menarik.

“Untuk prodi, ini sangat bermanfaat karena output dalam pengajaran dapat terlihat secara nyata melalui karya. Dan ini sangat baik bagi mahasiswa juga dalam memupuk jiwa kompetisi untuk terus berinovasi. Saya berharap mahasiswa dapat lebih mampu memahami bidang ilmunya dengan berbagai cara”, tambah Al Busyra.

Salah seorang mahasiswa FTSP yang sedang bersiap-siap dan ikut berpartisipasi memamerkan karya juga merasa senang bisa berpastisipasi dalam bentuk yang berbeda.
“Ini lebih menarik karena final kami bukan hanya dalam ruangan saja tetapi juga praktek yang bisa meningkatkan semangat kita memahami mata kuliah. Selain itu disini juga kita pahami bahwa mahasiswa Prodi Teknik Arsitektur itu tidak hanya bergelut dalam dunia konstruksi tetapi juga dapat bergerak dalam bidang entrepreneurship”, kata salah satu peserta pameran poster tersebut.(*indrawadi)

Duduk basamo dilanjutkan alek nagari dan peletakan tonggak tuo hingga menaiki rumah gadang adalah prosesi yang kaya ritual maupun spiritual di Minangkabau.Hal tersebut diungkap Dr. Al Busyra Fuadi, ST, M.Sc dalam Seminar Pelestarian Warisan Budaya di Kabupaten Sijunjung pada Sabtu (2/9/2023) bertempat di Hotel Bukik Gadang. Dr. Al Busyra Fuadi, ST, M.Sc adalah dosen Program Studi Arsitektur di Universitas Bung Hatta (UBH) yang menjadi narasumber seminar hari kedua, membawakan makalah berjudul, “Memahami Kearifan Lokal dari Sudut Pandang Arsitektur Tradisional”. Dalam pemaparannya, Al Busyra menyebutkan salah satu kearifan lokal di Perkampungan Adat Sijunjung yang patut ditiru yaitu, ketinggian bangunan baru tidak boleh melebihi ketinggian rumah gadang. Ia mengatakan sebanyak 76 unit rumah gadang dengan pola linear, milik enam suku diapit oleh Batang Sukam dan Batang Kulampi di Nagari Sijunjung adalah warisan benda yang menakjubkan. “Pekan lalu Perkampungan Adat Sijunjung ini telah meraih rekor sebagai “Desa Wisata dengan Rumah Adat Berjejer Terpanjang di Indonesia” oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI),” kata dia. “Permasalahannya sekarang yaitu kian berkurangnya jumlah Tukang Tuo,” sambung Al Busyra yang juga pegiat PUSAKA UBH.

Seminar yang diselenggarakan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III mengusung tema, “Pelestarian Warisan Budaya Kawasan Perkampungan Adat Nagari Sijunjung” dengan peserta 50 orang.     Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III adalah unit kerja dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang beralamat di Jalan Sultan Alam Bagagarsyah, Pagaruyung, Tanah Datar. Seminar hari kedua kian menarik dengan munculnya ulasan-ulasan yang lebih banyak mencuat seputar masalah perekonomian masyarakat berkaitan dengan pelestarian warisan budaya. “Kita sangat bersyukur, karena ninik mamak memiliki perhatian terhadap pelestarian warisan budaya di Perkampungan Adat Sijunjung dan telah di-SK-kan oleh wali nagari,” ucap Kabag TU BPK Wilayah III Fauzan Amril. SK dimaksud, imbuh Fauzan yaitu, legalitas pengelolaan Perkampungan Adat Sijunjung melalui Badan Pengelola (BP). Visi BP adalah “Melestarikan dan Mensejahterakan. “Meutia Hatta bahkan sangat terkesima dengan Perkampungan Adat Sijunjung sebagai Laboratorium Minangkabau,” imbuhnya.

Seminar Pelestarian Warisan Budaya di Kabupaten Sijunjung yang diikuti OPD terkait, ninik mamak, Wali Nagari Sijunjung, komunitas budaya, pegiat budaya, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), juru pelihara surau, BP Perkampungan Adat, juru pelihara bangunan/kawasan cagar budaya, serta intelektual ditutup oleh Kabag TU BPK Wilayah III. “Terimakasih antusiasme   luar biasa dan semoga bisa kita tindaklanjuti simpul-simpul yang telah ditemukan,” ujar Fauzan yang juga arkeolog lulusan Universitas Indonesia saat penutupan

  

  

 

Kuliah Umum:

Diversification of Knowledge and Capabilities of Qantity Surveyors and Design Team,

Oleh: Dato’ Sr. Dr. Mohd Mazlan bin Haji Che Mat, CQS, FRISM (Board of Quantity Surveying Malaysia)

Program Studi:

Arsitetur (S1 dan S2), Teknik Sipil (S1 dan S2),  PWK, TEK (QS), TRP2BS, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Padang, 12 Juni 2023