Tracer study* dilakukan dengan mengedarkan angket kepada pihak pengguna lulusan, dalam hal ini adalah instansi pemerintah dan swasta (konsultan perencana, kontraktor). Angket yang disebar sebanyak 17 angket (instansi pemerintah 6 angket, swasta 11 angket).
Rata-rata waktu tunggu lulusan memperoleh pekerjaan yang pertama adalah 2 bulan. Data ini di peroleh serangkaian dengan pelaksanaan studi pelacakan kepada lulusan Program Studi Arsitektur. Dalam kuesioner studi pelacakan yang disebarkan terdapat pertanyaan terbuka yaitu: Berapa lama mendapatkan pekerjaan setelah di wisuda?. Berdasarkan jawaban atas pertanyaan tersebut direkapitulasi dengan menghitung rata-rata= jumlah lama waktu tunggu/ jumlah responden. Kuisioner diambil dari jumlah responden sebanyak 126 angket. Para lulusan telah terserap didunia kerja setelah 9 bulan. Hasil rata-rata masa tunggu lulusan untuk mendapatkan kerja antara 9 bulan sebanyak 86% untuk waktu tunggu 1-3 bulan, 12% untuk waktu tunggu 3-6 bulan dan 2% untuk waktu tunggu 6-9 bulan.
Persentase lulusan yang bekerja sesuai dengan keahlian sebanyak 88%. Data ini diperoleh berdasarkan hasil pelacakan lulusan yang telah dilakukan oleh Program Studi Arsitektur. Dalam kuesioner studi pelacakan yang telah disebarkan terdapat 1 pertanyaan, yaitu sejauh mana kesesuaian antara pekerjaan yang digeluti dengan kompetensi keilmuan anda?. Rentang jawaban dari sangat tidak sesuai sampai dengan sesuai ( berskala 1 sampai 5). Tingkat kesesuaian diukur dari jawaban responden pada jawaban tidak sesuai sampai dengan sesuai dan kemudian diakumulasi dan dihitung persentase nya dengan rumus (jumlah responden yang menjawab tidak sesuai + cukup sesuai + sesuai) / jumlah responden seluruhnya x 100%.
Berdasarkan hasil pelacakan yang telah dilakukan oleh Program Studi Arsitektur kesesuaian kerja yang telah dicapai oleh lulusan cukup baik. Diantaranya sesuai sebanyak 41%, cukup sesuai sebanyak 47% dan tidak sesuai sebanyak 12%. Hal ini dapat digambarkan juga dari pilihan pekerjaan, dimana kesesuaian bidang pekerjaan berdasarkan pada profil lulusan yang telah ditepakan oleh Program Studi Arsitektur, diantaranya : 1) Arsitek sebanyak 41%, 2) Birokrasi (PNS) 18%, 3) Developer Arsitektur 13%, 4) Kontraktor Bangunan 7%, 5) selebihnya sekitar 12 % bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan profil lulusan.
*data tahun 2017